Dulu aku punya kawan yang dengan menyakitkan bilang kalau orang yang bakal jadi besar/sukses (seperti dia) adalah orang yang hanya memikirkan masalah besar. Sedangkan orang yang memikirkan masalah kecil (seperti aku) bakal jadi pembantu atau orang kecil. Hal tersebut dilatarbelakangi dengan pemikiran dia dimana seorang pembantu akan mengurusi hal-hal tidak penting yang berupa keperluan orang-orang besar. Sedangkan orang-orang besar akan mengurusi hal-hal yang penting dan berpengaruh bagi orang banyak. Orang besar maupun pembantu memiliki perbedaan derajat, ekonomi sampai kekuasaan. Orang besar tetap lah orang besar yang selalu sukses. Sedangkan pembantu akan berkutat pada masalah minor. Nampak tidak akan ada perubahan diantara keduanya. Pada waktu itu aku sakit hati. Tetapi tidak menimpalinya dengan debat kusir tetapi lebih pada mencari jawabannya sendiri.
Pada akhirnya aku menemukan jawabannya setelah bertahun-tahun kemudian. Tepatnya saat aku lulus S1 dan melihat teman aku tadi DO dari kampusnya. Ternyata, kita tidak dapat jadi orang besar tanpa memperhatikan hal-hal kecil dari awal. Permasalahan besar bisa berawal dari hal-hal kecil. Aku selalu memperhatikan hal-hal kecil karena takut sesuatu masalah besar akan muncul kemudian. Contohnya, saat kuliah dulu. Seperti numpuk tugas tepat waktu, berbicara sopan kepada staff kampus agar dilayani dengan baik sampai belajar sebelum ujian walaupun ujiannya open book. Sedangkan teman aku tadi yang hanya memikirkan masalah besar. Dia menilai kalau kuliah asal lulus aja. Nilai tinggi gak terlalu pengaruh karena dia berasal dari universitas negeri yang top. Dia tidak suka memperhatikan hal-hal detail seperti pentingnya numpuk tugas, ngurusi administrasi kampus sampai berusaha lulus lebih cepat dibandingkan teman lain. Yang ada dia selalu bolos kampus. Hal yang paling besar bagi dia adalah pelajaran hidup di luar akademik untuk menambah pengalaman. Alhasil, sampai umur di atas 25 tahun dia belum lulus kuliah. Dia terlalu menilai hal-hal besar yang menurut dia penting. Sedangkan hal-hal kecil yang menurut dia dilakukan oleh seorang pembantu akan dia abaikan. Padahal teman-temannya dahulu saat ini sudah banyak yang jadi orang sukses. Senjata makan tuan? Akan kah dia malu?
Jadi dapat disimpulkan kalau gak ada salahnya sama sekali kita memperhatikan hal-hal kecil yang menurut kita penting. Banyak hal-hal besar yang dimulai dari hal-hal kecil. Terserah orang menyakiti mu dengan pemikiran bermacam-macam. Atau sampai orang berusaha meramalkan masa depan mu dengan buruk karena sifat mu yang aneh. Tetapi banyak orang yang tumbuh dari hal-hal kecil. Seperti Pak Bondan Winarno yang jadi terkenal karena profesi kecil seperti food traveler. Atau Thomas Alfa Edison yang bisa begitu berjasa walaupun saat dia kecil dianggap aneh karena suka bereksperimen pada hal-hal kecil.So.. if you cannot do great things, do small things in a great way.