Android bagi saya merupakan OS smartphone terbaik untuk menunjang kerjaan saya. Secara rata-rata kolega pakai hp berbasis android. Harganya pun lebih murah. Saat ini hp 2 juta saja sudah bisa dapat hp android dengan ram 4 GB. Sama besarnya dengan ram di laptop saya. Berbanding terbalik dengan apple. Dengan fitur sederhana tetapi harga sangat mahal. Bisa 10 juta keatas. Hanya desain nya saja yang menarik. Sampai orang sekitar saya rekomendasi untuk tidak memilih hp OS apple karena mahal, tidak bagus, dan hanya untuk kalangan orang tertentu saja.
Saya pun dari awal pakai smartphone OS android. Pakai blackberry hanya sebentar terus balik lagi ke hp android. Sampai suatu saat, ada pengalaman tidak mengenakan dan saya berfikir untuk beli hp apple.
Masalahnya sih sederhana. Berhubung hp OS android adalah hp sejuta umat dengan tipe konektor charger yang sama. Sering terjadi perang nge-charge hp di rumah dan kantor. Di rumah satu charger bisa buat antri 3 device. Ya.. cuma satu karena charger banyak yang ilang kerena dipinjam ke orang. Orang lain pinjam charger juga tidak dengan baik. Sering charger sudah penuh, hp diambil tetapi kepala charger masih dicolokan. Beda lagi di kantor. Teman pinjam charger, janji mau kembalikan tetapi malah kebawa sampai pulang.
Saya jadi sering ngomel-ngomel sendiri. Daripada semakin dongkol akhirnya saya coba nabung dan beli hp apple yang terkenal mahal itu. Awalnya sih charger apple saya hilang tidak pada tempatnya. Kemudian ketemu tergeletak di tempat lain. Tidak terpakai. Mungkin ada orang lain yang ambil, mau pakai charger tersebut tetapi tidak jadi karena tipe konektor yang beda. Berkali-kali terjadi sampai pada akhirnya tidak ada yang ambil lagi.
Sekarang sih aman. Baterai hp selalu bisa terisi penuh dan cepat tanpa perlu dongkol karena charger diambil orang lain terlebih dahulu. Ternyata ada gunanya juga nabung selama ini dan beli hp mahal. Hehe...