Selasa, 27 Februari 2018

Married in Thirties

Umur 30 bukan merupakan momok bagi saya. Karena di umur 30an saya percaya akan menikah dan punya anak. Sama seperti prediksi saya di umur 11an. Dimana mimpi lulus SMA dan masuk kuliah di UGM. Mimpi di umur 20an dimana bisa lulus S1, lanjut S2 lalu lulus, dan dapat kerja. Alhamdulilah semuanya tercapai. So.. tidak ada salahnya optimis di umur 30an untuk bisa menikah dan punya anak.

Kalau menurut observasi saya, orang-orang yang menikah di umur 30an memiliki hubungan suami-istri yang lebih stabil. Disamping, secara mental dan materi lebih matang. Ada tiga kemungkinan latar belakang yang mendukung, yakni:

Pertama, latar belakang orang yang akhirnya memikirkan menikah setelah bergelut dengan kesibukan mereka bekerja. Jenuhnya rutinitas kerja dan sering kesepian tanpa ada yang menemani/mendukung membuat mereka berfikir untuk menikah.

Kedua, latar belakang orang yang menggalami kisah cinta mengharu-biru. Menjalani hubungan lama tetapi tidak jadi menikah atau disakiti terus menerus oleh pasangan terdahulu menjadi trauma sendiri baginya. Karena pengalaman tersebut ketika menikah pas di umur 30an. Tidak hanya kesiapan mental tetapi juga kedewasaan yang dia dapat.

Ketiga, latar belakang orang yang menunggu jodoh sampai bertahun-tahun. Mengharapkan jodoh sedari lama. Penuh usaha seperti selalu berdoa, minta nasehat orang yang dia hormati sampai usaha memantaskan diri supaya ada orang yang tertarik. Ketika mendapat jodoh pas di usia 30an maka hal tersebut menjadi suatu harapan indah dan dia tidak akan sia-siakan.

So... Bagaimana menurut anda?