Minggu, 31 Mei 2020

Awal Mula Belajar Financial Literacy

Setiap tahun ada aja BM (banyak mau) beli barang tertentu. Kadang barang harganya murah. Lebih sering sih harga barangnya mahal. Seperti saat ini aku pengen beli hp (handphone) baru. Hp lama aku kualitas masih lumayan tetapi beberapa fitur sudah ketinggalan jaman dan fungsinya mulai menurun. Walau masih bisa dipakai, mending punya hp baru. Setidaknya hp lama bisa dijadikan cadangan atau bisa dikasih saudara jika hp mereka rusak.


Untuk beli hp di tahun ini perlu perjuangan yang cukup panjang. Mulai BM dari awal puasa. tetapi baru bisa beli nanti petengahan juli. Jadi perlu nunggu kurang lebih tiga bulan. Perlu menunggu karena uang yang dipakai beli besok masih dalam program investasi. Bisa sih dibatalkan. Uangnya langsung beli hp. Tetapi nanti dapat biaya pinalti sebesar Rp 150.000,-. Lumayan besar. Sayang kan kalau ditutup sebelum jatuh tempo.

Habis besok juli beli, uang sisa investasi langsung diinvestasikan lagi. Supaya nilainya tidak menurun. Yah.. perlu pakai gaji bulanan untuk nutupi. Tetapi tidak apa-apa selama itu untuk investasi. Bukan untuk menutupi hutang.

Positifnya ke-BMan saya adalah bisa tahu bagaimana cara mengatur uang. Mau beli barang yang mahal tetapi tidak membuat uang tabungan habis seketika. Memang perlu menunggu waktu karena setiap investasi selalu ada namanya jatuh tempo. It's better daripada berhutang. Karena berhutang butuh komitmen dan tanggung jawab yang besar. Berhutang ibaratnya kita sedang mempertaruhkan kepercayaan kita. It's been tough.